Beberapa hari yang lalu, seorang teman mengatakan kepada saya tentang
pesatnya penjualan blackberry di Indonesia untuk Tahun ini saja mencapai
4 juta pengguna, hal ini bisa menjadi berita gembira ataupun sebaliknya
tergantun dari sudut mana kita mensikapinya. ada kabar yang nggk begitu
menyenangkan yaitu konon katanya Blackberry akan membangun pabriknya di
Malaysia yang pengguna blackberry nya hanya 400 ribu, kenapa nggk di
Indonesia yah?, padahal kalau membanguna pabriknya di Indonesia akan
menjadi nilai yang sangat berarti terutama dalam penyerapan tenaga
kerja. tapi sayang RIM lebih memilih Malaysia sebagai tempat
pabrikannya.
Hal ini juga menjadi keprihatinan sendiri, yang akhirnya saya coba untuk
menggali informasi tentang 2 smartphone yang satu menggunakan
Blackberry dan satu lagi menggunakan Android. dibawah ini adalah paparan
data dari orang yang sudah mengekplore kedua jenis Operating sistem
itu. mari kita lihat pergelutan kedua jenis smartphone ini...
Push Email Pribadi (non-korporat)
Fitur yang paling dicari oleh pengguna smartphone adalah kemampuan push
email. Android dan BlackBerry mempunyai kemampuan Push Email secara
native. Tetapi untuk Push Email Yahoo!, android harus di-install
aplikasi Yahoo! Mail yang bisa diunduh di Android Market. Sedangkan
untuk BlackBerry, konfigurasi email bisa dilakukan melalui satu aplikasi
yaitu "Email Settings" dan email Yahoo! pun didukung oleh BlackBerry
tanpa harus install aplikasi tambahan. BlackBerry wins.
Skor : BlackBerry (1) – (0) Android
Push Email Korporat
Saya hanya membandingkan email yang menggunakan Microsoft Exchange
Server saja, karena selama ini di kantor menggunakan Microsoft Exchange
Server. Android secara native sudah bisa push email Microsoft Exchange
Server dan hampir realtime (push) dan BlackBerry pun sudah bisa push
email korporat. Tetapi untuk BlackBerry harus ikut layanan BES
(BlackBerry Enterprise Service) dan email server perusahaan harus
memasang aplikasi BES di servernya sebagai "agent". Hal ini berarti
tambahan biaya untuk perusahaan dan karyawan karena biaya BES lebih
mahal dari BIS. Android wins.
Skor : BlackBerry (1) – (1) Android
Biaya Data Service
Smartphone tanpa layanan data sama saja seperti dumbphone, haha. Bagi
pengguna BlackBerry diharuskan untuk langganan layanan BIS / BES. Kita
tidak bahas BES karena selain mahal, BES juga membutuhkan biaya tambahan
bagi perusahaan untuk memasang perangkat BES di servernya. Agar
BlackBerry bisa digunakan maksimal (Wifi, Internet, Chat, dan Email),
pengguna BlackBerry harus mengeluarkan biaya dari Rp 69.000 sampai Rp
100an ribu (maaf tidak update harga BIS hehe). Pengguna Android ada dua
pilihan, bagi yang punya pulsa banyak dan tidak fakir pulsa bisa
menggunakan layanan data biasa (per KB atau per menit) dari
masing-masing operator tetapi bagi yang pulsa terbatas dan ingin
menggunakan layanan data unlimited bisa menggunakan Unlimited Data Plan
dari operator. Harga bervariasi tergantung operatornya. Saya menggunakan
harga Rp 99.000 per bulan (unlimited). Draw.
Skor : BlackBerry (2) – (2) Android
Sinkronisasi Kontak dan Kalender
Sudah tidak jamannya lagi kita punya banyak kontak atau kalender di
banyak device. Sekarang jamannya cloud computing, jadi cukup satu kontak
untuk semua device. Android menyimpan kontak yang kita tambah, ubah,
dan hapus di email Gmail kita kecuali kontak korporat (tersimpan di
Exchange Server sesuai akun email outlook kita). Sehingga bila kita
ganti device android, kita tidak perlu backup semua kontak ke PC/Laptop.
Semua kontak di device android yang baru akan otomatis ter-sinkronisasi
di device baru. BlackBerry mengharuskan kita secara berkala melakukan
sinkronisasi melalui BlackBerry Desktop Software (dulu BlackBerry
Desktop Manager) menggunakan perantara Microsoft Outlook. Bila kita
ganti handset BlackBerry, kita harus melakukan sinkronisasi manual.
Apa yang terjadi kalau kita lupa backup / sinkronisasi kontak dan
tiba-tiba BlackBerry kita rusak, hilang, atau ganti ? Bye-bye teman.
Android wins.
Skor : BlackBerry (2) – (3) Android
Social Network
Hari gini gak punya twitter, facebook, dan foursquare ? gak apa apa sih
haha. Android dan BlackBerry punya semua aplikasi social networking.
Jadi untuk kategori ini, hasilnya seri alias Draw.
Skor : BlackBerry (3) – (4) Android.
Text Chatting
Yahoo! Messenger, Google Talk, Nimbuzz, you name it ! semua ada untuk
Android dan BlackBerry. BlackBerry Messenger ? BlackBerry tanpa
BlackBerry Messenger rasanya seperti pesan Burger King Whooper Up-sized
tapi gak pake daging. Android Messenger ? never heard of. BlackBerry
wins.
Skor : BlackBerry (4) – (4) Android.
Video Chatting
Beberapa device Android sudah ada kamera depan, jadi bisa melakukan
Video Chatting menggunakan Yahoo! Messenger di Android atau menggunakan
fitur bawaan Android. Kamera depan di BlackBerry ? udah ada belum ya ?
setahu saya sih belum ada :)
Android wins.
Skor : BlackBerry (4) – (5) Android.
Web Browsing
Kenyamanan berselancar web itu relatif. Tapi menurut saya, lebih nyaman
menggunakan browser bawaan Android. Kalau di BlackBerry sering mengalami
tampilan website tidak tampil sempurna dan JavaScript tidak jalan
sebagaimana mestinya. Android wins.
Skor : BlackBerry (4) – (6) Android.
Menulis
Kali ini saya akui kalau BlackBerry masih unggul dalam hal menulis.
Masih lebih nyaman dengan qwerty keypad daripada touchscreen. Cuma
masalah kebiasaan saja. BlackBerry wins.
Skor : BlackBerry (5) – (6) Android.
Keamanan Data
Keluarnya data sensitif seperti data kartu kredit, kontak, alamat,
email, dan sebagainya sepertinya lebih aman di BlackBerry. Karena
(katanya) RIM menggunakan enkripsi MIL-SPEC alias standar militer
amerika yang sudah di sertifikasi oleh Pentagon, sehingga kecil
kemungkinan untuk menyadap data yang ada di BlackBerry dan karena
BlackBerry menggunakan jalur sendiri maka data bisa lebih terisolasi.
Sedangkan Android hanya menggunakan jalur internet biasa, walaupun
beberapa aplikasi menggunakan SSL (Secure Socket Layer) tapi tidak
menjamin keamanan data yang Anda kirim melalui internet. Apalagi Android
menggunakan banyak background service yang mengirimkan data secara
periodik. Untuk soal keamanan data, saya rasa hal ini relatif tergantung
kebiasaan penggunanya. Jadi kita kasih nilai seri ya. Draw.
Skor : BlackBerry (6) – (7) Android.
Multitasking
Buka aplikasi tapi harus tutup aplikasi sebelumnya ? so last decade
banget deh haha. BlackBerry dan Android support multitasking tetapi
setelah saya dokumentasi teknis BlackBerry OS dan Android OS, saya
menilai kalau Android lebih unggul dalam hal multitasking.
Penjelasan singkatnya begini, bila kita buka 6 aplikasi di BlackBerry.
Enam aplikasi tersebut akan memakai blok memory (RAM) BlackBerry.
Kemudian bila kita buka satu aplikasi satu lagi, aplikasi terakhir
tersebut akan memakai blok memory (RAM) yang masih tersisa. Muat atau
tidak muat itu urusan belakangan, yang penting aplikasi yang ke-7 harus
masuk memory. Hasilnya adalah "jam pasir" keluar di layar. Jadi ada 2
state di dalam proses BlackBerry OS, running atau tidak-running.
Android melakukan hal yang hampir sama dengan BlackBerry (karena konsep
dasar Sistem Operasi seperti itu) tetapi dengan cara yang lebih "pintar"
dalam alokasi dan manajemen memori (RAM). Jika 6 aplikasi berjalan
secara bersamaan, kemudian ada aplikasi ke-7 yang dijalankan sedangkan
memori (RAM) sudah tidak muat, yang dilakukan Android adalah "me-mati
suri-kan sementara" aplikasi yang menggunakan resource dan memori besar
ke dalam "cache" sehingga aplikasi ke-7 bisa masuk ke memori. Seandainya
ada aplikasi ke-8 yang dijalankan, maka Android akan melakukan hal yang
sama supaya aplikasi ke-8 bisa dijalankan. Seolah-olah ada 8 aplikasi
yang jalan, tetapi 2 aplikasi sedang dalam kondisi "mati suri" didalam
cache. Seandainya Anda membuka aplikasi yang sedang "mati suri"
tersebut, maka proses yang sama akan dijalankan dengan "me-mati suri-kan
sementara" aplikasi ke dalam cache. Sehingga secara teoritis, Android
tidak ada batasan multitasking. Batasannya hanya kemampuan prosesor dan
ruang di memory (RAM) dan disk Anda more info about Android Memory
Management.
Untuk hal ini, Android wins.
Skor : BlackBerry (6) – (8) Android.
Tethering
Android dan BlackBerry bisa digunakan sebagai tether device. Tether dan
modem beda konsep. Kalau modem, Android atau BlackBerry dijadikan alat
yang tersambung ke PC/Laptop untuk terkoneksi ke internet dengan
konfigurasi dan connection point dari PC/Laptop (dial number dari
PC/Laptop). Tether adalah PC/Laptop/Device tanpa konfigurasi (dial)
terhubung ke internet melalui Android atau BlackBerry. Jadi Android atau
BlackBerry sebagai connection point-nya (access point). Android bisa
melakukan tether (USB/Wifi) secara native untuk Android Froyo. Untuk
Android sebelum Froyo bisa menggunakan aplikasi tambahan yang bisa di
download di Android Market. Untuk BlackBerry, saat ini yang bisa
melakukan tethering adalah BlackBerry keluaran operator Smartfren saja.
Untuk operator lainnya hanya bisa menggunakan BlackBerry sebagai
USB/Bluetooth modem dan biaya data diluar biaya langganan BIS. Android
wins.
Skor : BlackBerry (6) – (9) Android.
Media streaming (Youtube, Radio, Video, dsb)
BlackBerry bisa untuk buka youtube dan stream video yang ada di Youtube,
tetapi setahu saya di Indonesia belum ada layanan BIS yang include data
streaming (Youtube, Radio, dsb). Untuk streaming kita dikenakan biaya
diluar BIS. Video di Youtube berjalan sempurna di Android tanpa harus
kena biaya data tambahan (bila menggunakan unlimited data plan). Android
wins.
Skor : BlackBerry (6) – (10) Android.
Integrated Inbox
untuk urusan ini, BlackBerry berhasil menyatukan semua informasi
(Facebook, SMS, email, twitter, Yahoo!Messenger, Google Talk, dsb) di
dalam satu inbox. Android harus mengalah dalam hal ini (kecuali
menggunakan aplikasi 3rd party)
Skor : BlackBerry (7) – (10) Android.
Saatnya kesimpulan. Berdasarkan skor yang ada, Android mengalahkan
BlackBerry dengan skor 10 lawan 7. Jadi, Android lebih baik dari
BlackBerry ? Anda yang memutuskan. Sekali lagi, saya bukan Android
fanboy atau saya pembenci BlackBerry. Saya hanya menggunakan perangkat
yang tepat untuk kebutuhan saya.
Kembali lagi semua terpulang pada sobat, menurut hemat saya, sudah
saatnya kita bangkit menjadi developer bukan hanya sekedar pengguna.
jangan selalu kita terjebak pada merek. tapi itu adalah hak sobat semua
untuk memilih :). maka bijaklah dalam memilih.